Resensi Buku Soekarno Karya Anom Whani Wicaksana
MENYELAMI PERJUANGAN SOSOK BAPAK PROKLAMASILEWAT BUKU “SEKARNO SANG GURU BANGSA”
Judul Buku : Soekarno Sang Guru Bangsa
Nama Penulis : Anom Whani Wicaksana
Penerbit : C-Klik Media
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, 2018
Jumlah Halaman : 210 Halaman
ISBN : 978-602-5448-27-0
Buku Soekarno Sang Guru Bangsa merupakan salah satu dari sekian banyaknya buku biografi tentang Ir. Soekarno. Dengan tebal 210 halaman serta sampul depan berwarna putih bergambar Soekarno yang berwibawa, buku ini mampu memikat siapa saja yang melihatnya. Dicantumkan pula kutipan terkenal dari Presiden Pertama Republik Indonesia itu yang semakin menggugah selera orang untuk membaca buku ini.
Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden RI Nomor 83/TK/2012 tanggal 7 Novemver 2012 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden RI pertama, Ir. Soekarno. Penghargaan ini diterima oleh Guntur Soekarno Putra, putra tertua Soekarno. Pemberian penghargaan itu bukan tanpa alasan, mengingat Soekarno adalah salah satu putra terbaik bangsa yang lahir dari rahim Ibu Pertiwi.
Ayah Soekarno, Raden Soekemi Sosrodiharjo, bekerja sebagai guru sekolah dasar yang kemudian jatuh cinta pada Ida Ayu Nyoman Rai, gadis keturunan bangsawan Bali. Mereka menikah dan melahirkan seorang Soekarno di Blitar, 6 Juni 1901. Soekarno lahir dalam keluarga miskin. Meskipun dalam keterbatasan, ia tumbuh menjadi anak yang cerdas dan kritis. Ia tak pernah lelah mencari ilmu hingga berhasil mendapatkan gelar insinyur. Setelah itu, Soekarno mondok di rumah Tjokroaminoto, teman ayahnya. Di tempat itulah Soekarno menjadi sadar politik dan mulai menjadi aktivis pergerakan anti-kolonialisme.
Menjadi tokoh politik pada masa penjajahan tentu bukanlah hal yang mudah. Namun Soekarno tidak pernah menyerah dengan mimpinya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang merdeka. Perjuangan Soekarno membuat ia dikenal sebagai sosok yang pemberani, humanis, intelektual, dan orator handal yang mampu menyihir massa dengan pidatonya. Hal itu menjadikannya sebagai Bapak Proklamator dan menyandang jabatan Presiden RI yang pertama.
Kutipan “Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.” terpampang pada sampul buku. Hal ini jelas mengindikasikan tentang isi buku yang tidak hanya menceritakan biografi hidup seorang Soekarno, tetapi juga makna dari perjuangannya. Terlihat dari beberapa bagian pada buku ini menekankan tentang mimpi Soekarno dan bagaimana ia memperjuangkannya, hingga memetik hasilnya. Sepertinya penulis ingin memotivasi pambaca terutama para generasi muda dalam menggapai cita-cita dengan sosok Soekarno yang dapat dijadikan panutan.
Banyak kutipan-kutipan membangkitkan semangat dari dialog tokoh yang disajikan dalam buku ini. Pembaca dibawa menyelami laut perjuangan Soekarno lewat kapal selam mengharukan. Anom Whani Wicaksana mampu membuat tulisan dengan kebahasaan yang dapat dimengerti oleh kalangan awam sekalipun. Meskipun begitu, kata-kata yang dipilih untuk menggambarkan cerita tetap terasa menawan sehingga membuat pembaca terbuai masuk dalam cerita.
Buku ini dikemas sangat apik oleh penulis. Dengan ringkasan perjalanan hidup seorang tokoh besar bangsa Indonesia, penulis berhasil membuat pembaca mengetahui seluk beluk sepak terjang Soekarno tanpa bertele-tele. Banyak peristiwa yang mungkin tidak banyak orang tahu, diceritakan pada buku ini. Seperti kehidupan Soekarno kecil yang awalnya bukan bernama Soekarno, perjuangan menjadi aktivis politik yang kerap membuatnya keluar masuk penjara ditahan oleh pemerintah kolonial, peristiwa-peristiwa tentang Soekarno yang selalu lolos dari berbagai upaya pembunuhan, bahkan tentang kisah akhir hayatnya yang sangat menyayat hati.
Perjalanan hidup Soekarno diringkas menjadi 17 bab. Dengan penjabaran biografi singkat dari Soekarno lahir hingga akhir hayatnya pada 5 bab awal. Serta 12 bab lainnya merupakan cerita Soekarno dan buah perjuangannya. Pembagian bab tersebut membuat pembaca kurang merasakan klimaks cerita perjalanan hidup Soekarno. Pada bab 5 bercerita tentang kisah akhir hayat Soekarno, pembaca sangat merasakan haru-biru akan kisahnya. Namun, bab selanjutnya merupakan alur mundur yang mengenang Soekarno dan kehidupannya. Terasa seperti pembaca sudah dibawa berada pada puncak cerita di bab 5, harus segera turun lagi untuk mengenang kisahnya di bab selanjutnya. Hal ini membuat pembaca jadi kurang menikmati akhir cerita pada bab 17.
Meskipun demikian, buku ini tetap menyihir bagi siapa saja yang membacanya. Pembaca akan larut dalam cerita perjalanan hidup Sang Guru Bangsa yang sangat hebat. Kutipan “Putra Sang Fajar telah kembali dalam pelukan bumi Nusantara yang sangat ia cintai. Namun bagi Bangsa Indonesia, nama Bung Karno akan tetap dikenang, diingat karena perjuangannya, pengabdiannya, dan pengorbanannya yang dengan sepenuh hati telah ia baktikan.” dalam buku ini membuktikan bahwa buku tersebut sangat cocok dibaca untuk mengenang sosok seorang Pahlawan Nasional seperti Soekarno.
© ditulis oleh Aquinsha
0 comments
Udah baca postingan aku? Jangan lupa comment nya ya!